Peningkatan Keterampilan Generik Sains Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Melalui Eksperimen pada Pembelajaran Media dan Bahan Ajar Fisika

Misbahul Jannah

Abstract


Penelitian ini dilatarbelakangi masih lemahnya proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran yang selama ini berlangsung masih berpusat pada guru (teacher center) dan mahasiswa kurang mendapat dorongan untuk mengembangkan keterampilan generik sains (KGS). Sedangkan untuk memecahkan permasalahan Fisika yang mereka temui dalam kehidupan seharihari mahasiswa membutuhkan KGS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan KGS mahasiswa Pendidikan Fisika pada pembelajaran media dan bahan ajar Fisika. (2) Peningkatan tiap aspek KGS mahasiswa Pendidikan Fisika pada pembelajaran media dan bahan ajar Fisika. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 mahasiswa Fisika yang mengikuti perkuliahan media dan bahan ajar Fisika dengan menggunakan desain kuasi eksperimen (One Group Pretest-Posttest Design). Instrumen yang digunakan untuk mengukur tes KGS mahasiswa adalah tes tipe multiple choice dengan 4 alternatif jawaban. Teknik analisis data yang digunakan berupa uji t dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terjadi peningkatan KGS mahasiswa Pendidikan Fisika setelah pembelajaran media dan bahan ajar Fisika diterapkan, dimana hasil uji t N-Gain KGS mahasiswa diperoleh thit > ttabel yaitu 2,42 > 1,70. Namun, N-Gain KGS mahasiswa berada kategori rendah (0,24). (2) Hasil analisis tiap aspek KGS mahasiswa Pendidikan Fisika secara umum berada pada kategori kurang

Full Text:

PDF

References


Abell, S., K. & Lederman, N., G. 2007. Handbook of Research on Science Education. Mahwah, NJ: Lawrence

Erlbaum Associates Publisher.

Arikunto, S. 2000. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta.

Akdon. 2008. Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa

Ruchi

Brotosiswoyo, 2001. Hakikat Pembelajaran MIPA di Perguruan Tinggi: Fisika. Jakarta: Pusat Antar Universitas

untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Innstruksional (PAU-PPAI). Jakarta: Dirjen Dikti

Depdiknas.

Chalick, A. 2002. Embedding nature of science instruction in preservice elementary science courses: A

Bandoning scientism. But…. Journal of Science Teachet Education, 12, 215-233.

Creswall, J. W. 2008. Educational Research. New Jersey: Pearson International Edition.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Pendidikan Tinggi. Jakarta: Ditjen Dikti.

Eggan, P., D. & Kauchack, D., P. 2001. Strategi for Teachers Teaching Content and Thinking Skills. London: Allyn

and Bacon.

Foulds, W. 1996. The Enhancement of Science Process Skill in Primary Teacher Education Students. Edith

Cowan University. Australian Journal of Teacher Education. 1(21). p 16.

Kamisah, Osman, Zanatun Haji Ikhsan & Lilia Halim. 2007. Sikap terhadap sains & sikap saintifik dikalangan

pelajar sains. Jurnal Pendidikan (32).

Lilia Halim, Kamisah Osman dan Zanatun Hj Iksan. 2002. Perkaitan di antara sikap saintifik dan sikap

terhadap sains di kalangan pelajar sekolah menengah. Laporan Eksperimen Jangka Pendek

GG/002/2002. Fakulti Pendidikan Universiti Kebangsaan Malaysia.

Martin, M.O., Mullis, I.V.S., Foy, P., & Stanco, G.M. 2012. TIMSS 2011 international results in science. Chestnut

Hill, MA: TIMSS & PIRLS International Study Center, Boston College.

Nugraha, R. 2004. Pendidikan Sains Kita. [Online]. Tersedia dalam laman:

http://www.sampoernafoundation.org/content/view/. [ Diakses 11 November 2016].

NRC. 2000. Inquiry and the National Secience Education Standards: A Guide for Teaching and Learning.

Wahington, DC: National Academy Press.

Organization for Economic Cooperation and Development. 2011. List of key indicators of education. Retrieved

February 20, 2013 http://www.oecd.org/statistics/.

Rustaman, N. 2007. Basic Scientific Inquiry in Science Education and Its Assesment (Makalah). Disampaikan

pada Seminar Internasional 1 Pendidikan Sains. Bandung: SPs UPI.

Rustaman, N. 2005. Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri dalam Pendidikan Sains.

(Makalah). Dipresentasikan dalam Seminar Himpunan Sarjana dan Pemerhati Pendidikan IPA Indonesia

III (HISPPIPAI). Bandung: 22-23 Juli 2005.

Suderajat, H. 2004. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Bandung: Cipta Sekas Grafika.

Hodgson, B. 1987. Approaching Primary Science. London: Harper & Row Publishers.

Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sardiman, A. 2006. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sukmadinata, N. S. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Kesuma Karya

Scumacher. 2002. Research in Education. Addison Wesley longman, Inc.

Wahana Komputer. 2004. Pengolahan Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: Andi

Widodo, Ari. 2006. The Feature of Biology Lesson: Result of A Video Study? Proceeding 2

nd UPI-UPSI Jonit

International Conference August 8-9, 2006 in Bandung. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi.

Yuliati, L. 2005. Pengembangan Program Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Awal Mengajar

Calon Guru Fisika. Disertasi PPs UPI. Bandung: Tidak diterbitkan




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/p-jpft.v4i1.7437

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

INDEXED BY:

OFFICE:

Gedung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. Jalan Syeikh Abdul Rauf, Syiah Kuala, Kopelma Darussalam, Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh, 23111. email: [email protected]

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats