PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK RAGI DALAM KULTUR PLANLET ANGGREK Cattleya spp. SECARA IN VITRO
Abstract
Anggrek Cattleya merupakan salah satu jenis anggrek yang disukai konsumen. Budidaya tanaman anggrek banyak menggunakan bibit hasil dari kultur in vitro. Kandungan nutrisi yang tepat sangat dibutuhkan untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan planlet, yang dapat dilakukan melalui penambahan bahan organik kompleks. Ekstrak ragi mengandung beberapa nutrisi penting bagi planlet untuk mempercepat pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh penambahan ekstrak ragi dalam kultur in vitro planlet anggrek Cattleya spp.terhadap tinggi planlet, jumlah daun, jumlah akar dan panjang akar. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Sel dan Molekuler Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri atas penambahan ekstrak ragi ke dalam media kultur dengan konsentrasi: 0 (kontrol); 1,0 ; 1,1; 1,2 1,3; 1,4; 1,5 g/L. Media yang digunakan adalah media Vacin and Went (VW). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak ragi dalam media kultur dapat meningkatkan kecepatan pertumbuhan planlet anggrek Cattleya spp. Penambahan ekstrak ragi dengan konsentrasi 1,3 g/L menunjukkan hasil terbaik berdasarkan parameter tinggi batang dan jumlah daun planlet.
Full Text:
PDFReferences
Abrahamian, P. and Kantharajah, A. 2011. Effect of Vitamins on In Vitro Organogenesis of Plant. American Journal of Plant Sciences. 2:669-674.
Al-Khayri, J. M. 2001. Optimizationof Biotin and Thiamine Requirements for Somatic Embryogenesis of Date Palm (Phoenix dactylifera L.). In Vitro Cell. Dev. Biology-Plant. 37:453-456.
Arditti, J. 1992. Orchid Biology. John Willey and Sons, Inc. NeW York.
Bety, A. Y. 2004. Media Sapih Alternatif Untuk Planlet Anggrek Vanda. Jurnal Hortikultura. 14(1):5-14.
Damanik, S. A. 2002. Pengaruh Suhu dan Konsentrasi Sukrosa pada Penyimpanan Gelap Terhadap Pertumbuhan Planlet Krisan (Chrysantemum sp.) dan Kentang (Solanum tuberosum L.). Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Gardner, F. P., Pearce, R. B. and Mitchell, R. L. 1985. Physiology of Crop Plants. The Iowa State University Press.
Gardner, F. P., Pearce, R. B. and Mitchell, R. L. 1991. Physiology of Crop Plants. The Iowa State University Press.
George, E. F. and Sherrington, P. D. 1984. Handbook of Plant Propagation by Tissue Culture. Eastern Press Ltd. England.
Gunawan, L. W. 1995. Teknik Kultur In Vitro dalam Hortikultura. Penebar Swadaya, Jakarta.
Halperin, W. 1978. Alternative Morphogenic Events in Cells Suspension. American Journal Bot. 53:443-453.
Hartman, H.T., Kester, D. E., and Davis-Jr, F. T. 1990. Plant Propagation: Principles and Practices.Prentice-Hall International Inc. Englewood Clifts, New Jersey.
Hendaryono. 2000. Pembibitan Anggrek dalam Botol. Kanisius. Yogyakarta.
Karjadi, A. K. dan Buchory. 2008. Pengaruh Auksin dan Sitokinin Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Jaringan Meristem Kentang Kultivar Granola. Jurnal Hortikultura. Vol. 18(4):380-384.
Krapiec, P. V. Milaneze, M. A. and Machado, M. F. P. S. 2003. Effects of Different Combinations of Growth Regulators for Bud Induction from Seedlings of Cattleya walkeriana Gardner (Orchidaceae). Maringa. Vol. 25(1):179-182.
Matatula, A. J. 2003. Substitusi Media MS dengan Air Kelapa dan Gandasil-D pada Kultur Jaringan Krisan. Eugenia. Vol. 9(4):203-211.
Maysarah. 2012. Pertumbuhan Eksplan Manggis (Garcinia mangostana L.) Secara In Vitro dengan Air Kelapa, Ekstrak Tauge, dan Ragi. Skripsi. Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Mok, M. C., Martin, R. C. and Mok, D. W. S. 2000. Cytokinins: Biosynthesis, Metabolism and Perception. In Vitro Cellular & Developmental Biology Plant. Vol. 36(2):102-107.
Poole, J. A. and Seeley, J. G. 1978. Nitrogen, Potassium, and Magnesium Nutrition of Three Orchid Genera. Journal of The American Society for Horticultural Science. Vol.103(4):485-488.
Salisbury, F. B. dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Sarwono, B. 2002. Mengenal dan Membuat Anggrek Hibrida. AgroMedia Pustaka, Jakarta.
Setiawan, H. 2006. Usaha Pembesaran Anggrek. Penebar Swadaya, Depok.
Untari, R. dan Puspitaningtyas, D. 2006. Pengaruh Bahan Organik dan NAA Terhadap Pertumbuhan Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata Lindl.) dalam Kultur In Vitro. Jurnal Biodiversitas. Vol.7(3):344-348.
Wetherell, D. F. 1982. Introduction In Vitro Propagation. Avery Publ. Group. New Jersey.
Widiastoety, D. dan Kartikaningrum. 2003. Pemanfaatan Ekstrak Ragi dalam Kultur In Vitro Planlet Media Anggrek. Jurnal Hortikultura. Vol. 13(2):82-86.
Widiastoety, D. dan Nurmalinda. 2010. Pengaruh Suplemen Nonsintetik Terhadap Pertumbuhan Planlet Anggrek Vanda. Jurnal Hortikultura. Vol.20(1):60-66.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/pbio.v3i1.2714
DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.22373/pbio.v3i1.2714.g1971
Refbacks
- There are currently no refbacks.
ISSN : 2828-1675
Email : [email protected]
Prosiding Seminar Nasional Biotik : is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License / CC BY-SA 4.0