KEBERMAKNAAN HIDUP ODHA DITINJAU DARI IKHLAS DAN DUKUNGAN SOCIAL

Irman Nuryadin Siddik, Karina Oclaudya, Kiki Ramiza, Fuad Nashori

Abstract


The purpose of this study is to determine the correlation between ikhlas and social support to the meaningfulness of life in people living with HIV. Subjects in this study amounted to 75 people living with HIV (People With HIV / AIDS). Data analysis used is multiple regression test and different test. Meaningfulness of life measured using the scale used by Febriyanti (2011) is based on the theory put forward by Bastaman (2007), ikhlas is measured using a scale from Chizanah and Hadjam (2013), and social support using a multidimensional scale of perceived social support from Zimet, Dahlem, Zimet, and Farley, 1988 adapted by researchers. The results of this study indicate that there is a significant relationship between ikhlas and social support to the meaningfulness of life in people living with HIV.

Keywords


meaningfulness of life; ikhlas; social; support; people living with HIV/AIDS

Full Text:

PDF

References


Al-Jauziyah. (2013). Madarijus salikin penjabaran kongkrit “iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in.

Jakarta: Pustaka Al-Kautsar

Al-Asyqar. (2006). Al-Ikhlash. Jakarta: Serambi

Aprilistari, I. 2011. Efektifitas Terapi Rasional Emotif untuk Mengurangi Tingkat Depresi pada ODHA Perempuan yang Terinfeksi HIV dari Suami. Tesis (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia

Astuti, A. & Budiyanti, K. (2010). Hubungan antara dukungan sosial yang diterima dengan kebermaknaan hidup pada odha (orang dengan hiv/aids). Emphaty

Ayyash-Abdo, H. 2002. Adolescent Suicide: an Ecological Approach. Wiley InterScience. 34(4).

-475.

Azwar, S. (2011). Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Jakarta: Pustaka Pelajar

Baron, R. A. & Byrne, D. (2005). Psikologi social. Jakarta: Erlangga

Bashin, Kamla dan Khan, Nighat Said. (1995). Persoalan Pokok Mengenai Feminisme dan Relevansinya. Terjemahan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Bastaman, H.D. (1996). Meraih hidup bermakna: Kisah pribadi dengan pengalaman tragis.

Jakarta: Paramadina.

Bastaman, H.D. (2007). Logoterapi: Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Bukhori. B (2012). Hubungan antara dukungan sosial yang diterima dan kebermaknaan hidup dengan kesehatan mental narapidana. Ad-Din. 4(1)

Busza, C. R. 2001. Promoting the positive: Responses to Stigma and Discrimination in Southeast Asia. AIDS care. 13(4). 441-456.

Chizanah, L., & Hadjam, M. N. R. (2013). Penyusunan Instrumen Pengukuran Ikhlas. Jurnal

Psikologika. 18(1), 39-49.

Frankl, E. V. (2003). Logoterapi Terapi Psikologi Melalui Pemaknaan Eksistensi. Yogyakarta: Kreasi Wacana

Febriyanti, F. 2011. Efektivitas terapi kognitif kebersyukuran untuk menigkatkan kebermaknaan hidup pada narapidana penyalahguna NAPZA. Tesis. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia

Gatra. (2006). Gugatan Salah Tes 14,6 Milyar. Jakarta : PT. Gatra

Gumilar, F.U, & Uyun, Q. (2009). Kebersyukuran dan kebermaknaan Hidup pada Mahasiswa.

Jurnal Psikologika. 14(1). 65-70.

Hayyu, A. & Mulyana, O. P. (2015). Hubungan antara dukungan sosial dan kebermaknaan hidup pada penyandang tuna rungu di komunitas persatuan tuna rungu indonesia (perturi) Surabaya. Jurnal Psikologi Teori & Terapan. 5(2) 81-90

Izatunida, D. (2017). Hubungan antara keikhlasan dan kebahagiaan pada mahasiswi. Skrispi (tidak diterbitkan). Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia

Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2009). Pendidikan Pencegahan HIV – Kit Informasi Guru. Jakarta: Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO

Khaliq, Syaikh A.G.A,. (2008). Ensiklopedia Imam Syafi’i. Jakarta: Hikmah (PT. Mizan Publika) Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Universitas Indonesia

Lubis, S. M. & Maslihah, S. (2012). Analisis sumber-sumber kebermaknaan hidup narapidana yang menjalani hukuman seumur hidup. Jurnal Psikologi Undip. 11(1) 28-39

Peterson, L. R. & Roy, A. 1985. Religiosity, Anxiety, and Meaning and Purpose: Religion's Consequences for Psychological Well-Being. Religious Research Association. 27(1) 49-62

Pratama, A. H. (2009) Perilaku Ikhlas dan Perannya Terhadap Penerimaan Diri Pada Anak Remaja yang Orang Tuanya Berpoligami. Naskah Publikasi. Fakultas Psikologi. Universitas Gunadarma. Depok

Sarafino, E. P. (1998). Health psychology : Biopsychosocial interactions. United. States of America : John Willey & Sons Inc

Setiati. S. (2014). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Internal Publishing

Shihab, M. Q. 2009. Tafsir Al-Mishbah : Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an Volume 3.

Jakarta: Lentera Hati

Shoufassamawati. (2013). Ikhlas Perspektif Al-Qur’an: Kajian Tafsir Maudhu’i. Jurnal Hermeunetik, 7(2), 331-356.

Steger, MF,. (20011). Meaning in Life. The Oxford Handbook of Positive. Psychology, 2nd Edition.

New York: Oxford University

Sugiyono. (2001). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Supranto, J. (1992). Teknik sampling untuk survei dan eksperimen. Yokyakarta : Rineka Cipta Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G., & Farley, G. K. (1988). The Multidimensional Scale

Of Perceived Social Support. Journal Of Personality Assessment, 52 (1), 30-41




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/psikoislamedia.v3i1.5221

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Irman Nuryadin Siddik, Karina Oclaudya, Kiki Ramiza, Fuad Nashori

PSIKOISLAMEDIA
Published by Faculty of Psychology UIN Ar-Raniry

Journal Secretariat:
Jl. Syeikh Abdur Rauf, Fakultas Psikologi, Kopelma Darussalam UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, 23111,
e-mail: [email protected]

INDEXED BY:

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.