Kajian Hadis tentang Hukum Membaca Surat Fatihah bagi Makmum dalam Shalat Jahar
Abstract
Al-Fatihah is one of the Quranic verses that have a special position. Consequently, it is obligatory to recite it every time they pray. Meanwhile practically, in the jahar prayer, some of the congregations recite the al-Fatihah, but some however rejected. There is an obligation to listen to the imam reciting. This article examines some hadiths of reciting al-Fatihah for the congregation in the jahar prayer and its wisdom. This research uses the approach of hadith studies and Islamic jurisprudence. In collecting data, the takhrij hadith method was used with hadith tracing techniques through the al-Fatihah theme. There are two stages in analyzing the data. First, by using textual and contextual understanding methods in analyzing the dilalah hadith partially. Second, using the method of al-jam’u wa al-taufiq, takhshis, tarjih, maqasid al-shari’ah, and hikmat al-tashri’ in analyzing the hadiths collectively. This study shows that reading the al-Fatihah is obligatory for every congregation except in the jahar prayer for two main reasons. First, imams represent their congregations. Second, the congregations listen to their imams carefully for orderly prayer and appreciate the meaning of the al-Fatihah which implies for the congregation character building. The congregations can remind the imams if they recite incorrecly and so that the entire congregation can recite amen at the right time together.
ABSTRAK
Surat Al-Fatihah merupakan surat yang memiliki kedudukan istimewa dalam Al-Qur’an, sehingga umat Islam diperintahkan oleh Allah SWT untuk membacanya setiap kali melaksanakan salat. Namun dalam keseharian umat Islam berbeda praktik dalam membaca surat Al-Fatihah ketika menjadi makmum dalam salat jahar. Sebagian mereka ada yang tetap membaca surat Al-Fatihah, sementara sebagian lagi tidak membacanya karena harus menyimak bacaan imam. Permasalahan ini telah melatarbelakangi penulis untuk meneliti hadis-hadis ahkam dengan tujuan untuk mengetahui hukum membaca surat Fatihah bagi makmum dalam salat jahar menurut hadis-hadis ahkam maqbul yang relevan dengan tujuan dan hikmah persyaratan salat itu sendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu hadis dan usul fikih. Dalam pengumpulan data digunakan metode takhrij hadis dengan teknik penelusuran hadis melalui tema Al-Fatihah. Untuk menganalisis data ditempuh melalui dua tahapan, tahap pertama analisa terhadap dilalah hadis secara parsial dengan menggunakan metode pemahaman tekstual dan konstektual, tahap kedua analisa terhadap hadis secara kolektif dengan menggunakan metode, al-Jam’u Wa al-Taufiq, Takhshis, Tarjih, Maqashid al-Syari’ah dan Hikmah al-Tasyri’. Hasil analisis menyimpulkan bahwa menurut hadis-hadis ahkam bahwa membaca surat Al-Fatihah hukumnya wajib bagi setiap musalli, kecuali bagi makmum dalam salat jahar, karena ada dua alasan pokok yaitu, pertama karena bacaan imam sudah mewakili bacaan makmum, kedua, Karena makmum diwajibkan diam dan mendengar bacaan imam untuk ketertiban salat, untuk menghayati makna agung yang terkandung dalam surat Fatihah yang berimplikasi terhadap pembentukan karakter, untuk dapat menegur imam apabila salah bacaannya dan untuk dapat mengucapkan amin tepat pada waktunya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aḥmad ibn ‘Abd al-Laṭīf al-Khaṭīb, al-Nufaḥāt ‘alā Syarḥ al-Waraqāt (Singapura: alHarāmayn, t.t.).
Al-Jamal, Muhammad Hasan, 2007, Hayāh al-Imāmah, diterjemahkan oleh M. Khaled Muslih dan Imam Awalud.
Al-Bukhari, Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mughirah ibn al-Bardazbah, Beirut : Dar al-Fikr, Jilid I, 2005.
Al-Turmuzy, Muhammad ibn Isa ibn Surah, Sunan al-Turmuzi, Beirut : Dar al-Fikr, Cet. III, Juz, I, 1983.
Al-Darquthny, Ali ibn Umar, Sunan al-Daraquthny, Beirut : Dar al-Fikr, Jilid I, 1994.
Abu Dawud, Sulaiman Ibn al-Asy’asy al-Sijistany al-Azdy, Sunan Abu Dawud, Indonesia : Maktbah Dahlan, Jilid I, t.t.
Al-‘Asqalany Syihab al-Din Ahmad ibn Hajar, Taqrib al-Tahzib, Beirut : Dar al-Fikr, 1995.
Al-Sam‘ānī, Qawāṭi’ al-Adillah fi al-Uṣūl, Beirut: Mū’assasah al-Risālah, 1996.
Dahlan, Abdul Azis (et.al), 1996, Ensiklopedi Hukum Islam, artikel "Asy-Syafi'i", Imam", Jilid 5, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1996.
Hafidz Abdurrahman, Ushul Fiqh Membangun Paradigma Tasyri‘i, Bogor: al-Azhar Press, 2003.
Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur'an al-'Azhim, ( Beirut : Dar al-Fikr, cet. Baru Juz II, 2005).
Ibnu Majah, Muhammad ibn Yazid al-Qazwiny, Sunan ibn Majah, Cairo : Dar al-Hadis, Juz I, t.t.
Muhammad Ali al-Sabuni, Rawai al-Bayan Tafsir Ayat al-Ahkam, juz 1, hal 11-12.
Shahih Muslim Syarah Imam Nawawi Kitab al-Shalah, Bab Wujud al-Fatihah, hal. 85-86), (Bairut : Dar al-Fikr, 2004), Jilid II, Juz. IV.
Muslim, Abu al-Husain, Shahih Muslim, Bisyar Imam al-Nawawy, Beirut : Dar al-Fikr, Jilid II, Juz. IV, 2004.
Mahmud Syalhut, Fiqh Perbandingan Mazhab, Bandung: Pustaka Setia, 2000.
Muhammad Wafaa, Metode Tarjih Atas Kontradiksi Dalil-Dalil Syara’ , Bangil: alIzzah, 2001.
Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbâh: Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an, Jakarta: Lentera Hari, 2002.
Syawkani, Muhammad bin ‘Ali Ibnu Muhammad, Nail Al-Awthar, Juz I, Kairo: Dar Al-Fath, tt.
Wahbah al-Zuhaylī, Fiqh Islam wa Adillatuhu, Terj. Abdul Hayyie al-Kattani, Jakarta: Gema Insani, 2007.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/jim.v18i2.11254
Copyright (c) 2021 Zulfikar Zulfikar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
INDEXED BY:
EDITORIAL OFFICE:
Syeikh Abdur Rauf Street, Faculty of Islamic Theology and Philosophy Building, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Banda Aceh, Postal Code 23111 Indonesia
Email: [email protected]
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.